Uncategorized

Ini Pesan Bupati kepada Prajurit yang Akan Bertugas di Papua

Sumedang,- Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjadi Inspektur Upacara pada Upacara Pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Rider 301/Prabu Kian Santang dalam rangka Pengamanan Obvitas PT. Freepot Indonesia di wilayah Papua.

Upacara dilaksanakan di Lapangan Siliwangi Yonif Rider 301/PKS, Jumat (13/6).

Dalam sambutannya Bupati Dony memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada 555 prajurit yang akan bertugas karena telah dipercaya mengemban amanah negara untuk menjaga keutuhan wilayah kedaulatan NKRI di garis terdepan yaitu di wilayah perbatasan Timika Papua.

“Tugas ini bukanlah hal yang ringan, namun saya yakin dan percaya bahwa prajurit 301 Rider adalah prajurit-prajurit terbaik, terlatih dan memiliki loyalitas serta dedikasi tinggi,” ucapnya.

Dikatakan Bupati, tugas tersebut adalah tugas yang berat karena mengharuskan berpisah jauh dari keluarga.

“Tugas ini memang berat, tapi tugas ini adalah tugas yang mulia. Karena bertugas jauh dari rumah tapi dekat dengan kehormatan. Para prajurit yang bertugas di sana akan menjadi garda terdepan untuk menjaga marwah martabat bangsa Indonesia dan kedaulatan NKRI,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati meminta kepada para prajurit yang dilepas untuk membawa semangat Siliwangi dan membawa kehormatan Prabu Kian Santang serta menjaga nama baik Sumedang dalam setiap langkah di tempat penugasan nanti.

“Para prajurit yang mendapat kepercayaan ini diminta untuk sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan tetap semangat serta waspada,” imbuhnya.

Menurut Bupati, tugas di perbatasan bukan hanya tugas militer semata, namun juga mencakup pengabdian sosial, pembinaan masyarakat dan menjaga stabilitas serta keamanan wilayah yang strategis.

“Penugasan ke daerah operasi bagi seorang prajurit merupakan wujud nyata pengabdian kepada bangsa dan negara. Karena sebagai patriot bangsa tugas operasi merupakan pengabdian di atas segala-galanya yang harus dilaksanakan demi tetap tegaknya kedaulatan wilayah NKRI,” tuturnya.

Terakhir Bupati berpesan agar para prajurit bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal, menghormati adat istiadat setempat dan menjadi teladan serta penggerak pembangunan di daerah penugasan.

“Pada kesempatan ini pula, saya ingin mengingatkan agar dalam setiap langkah dan tindakan selalu memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button