Uncategorized

Obrolan Bermakna di Teras Mesjid Bersama Abah Kiai Gugun Candra

Cimahi ( Visi Indonesia) Usai melaksanakan Haol Akbar Ibu Hajah Popon, salah satu keluarga besar Mama Eyang Khurdi, para kiai dan santri berkumpul di teras Mesjid Jami Buhun Cibabat. Mesjid ini merupakan peninggalan almarhum Mama Kiai Haji Eyang Khurdi, salah satu guru besar para kiai pada jamannya.

Dalam suasana reuni dan ngobrol sambil ngopi bareng, Abah Kiai Gugun Candra membahas tentang surga dan neraka dengan contoh kehidupan sehari-hari. Beliau menjelaskan bahwa ketika kita mendapatkan kesulitan, seperti Contoh Ustad Hunter yang tidak hadir pada acara haol karena alasan motornya tidak ada bensin, dan baru muncul setelah jam 2 sementara acara dimulai jam 9 pagi, itu bisa diibaratkan sebagai neraka karna beliau sedang susah tidak punya uang sehingga tidak bisa beli bensin itulah neraka

Kiai Gugun melanjutkan dengan candaan yang bermakna, “Ustad Hunter dan Kang Aji bisa hadir di tempat ini dan ngopi bareng, diberi suguhan kopi, rokok, dan makanan lainnya, termasuk buah nanas. Alangkah nikmatnya, bukan? Yang tadinya tidak punya bensin dan rokok, diibaratkan sebagai neraka dunia, namun setelah hadir di sini, mendapat kopi, rokok, dan makanan, itu yang disebut surga.”

Para pendengar tertawa dan memahami pesan yang disampaikan oleh Kiai Gugun. Beliau berhasil menggambarkan bagaimana surga dan neraka bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana keadaan seseorang bisa berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk tergantung pada situasi dan sikapnya

Lebih lanjut Abah Kiai Gugun melanjutkan paparannya tentang pentingnya niat dalam berbuat baik atau jahat. Beliau menjelaskan bahwa ketika seseorang memiliki niat untuk berbuat baik, maka malaikat langsung mencatatnya. Namun, ketika seseorang memiliki niat untuk berbuat jahat, malaikat tidak langsung mencatatnya karena manusia memiliki akal untuk berpikir.

Dengan akal tersebut, manusia dapat mempertimbangkan kembali niat jahatnya dan membatalkannya. Kiai Gugun menekankan bahwa akal yang diberikan oleh Allah kepada manusia seharusnya digunakan untuk berpikir dan mempertimbangkan tindakan yang akan diambil.

Beliau juga menambahkan bahwa banyak masalah dan kesulitan yang dialami manusia disebabkan oleh pemikiran mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berpikir positif dan mempertimbangkan baik-baik sebelum melakukan sesuatu.

Pesan Abah Kiai Gugun ini mengingatkan kita tentang pentingnya introspeksi diri dan menggunakan akal dengan bijak dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, kita dapat menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. (Red)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button